Jangan Salah Paham, Jin dan Setan itu Benar-benar Beda Lho, Berikut Perbedaannya

image source: boombastis

Barangkali masih banyak yang belum memahami tentang apa sebenarnya yang disebut dengan jin dan setan.

Islam mewajibkan kaumnya untuk mengimani keberadaan makhluk gaib selain malaikat, yaitu jin, setan, dan iblis. Wajib hukumnya bagi umat Muslim percaya bahwa ketiga makhluk tersebut ada dan hidup beriringan dengan manusia di dunia.

Secara istilah, jin adalah jenis ruh berakal yang memiliki keinginan dan diberikan beban sama seperti manusia. Sedangkan, setan adalah golongan jin yang bertugas menggoda dan mengajak manusia dalam kemaksiatan.

Baik jin dan setan merupakan makhluk gaib yang diciptakan dari api yang sangat panas. Mereka juga sama-sama tidak dapat dilihat oleh indra manusia.
Meski begitu, kedua makhluk tersebut memiliki sejumlah perbedaan.

Simak dengan baik berikut penjelasan singkat tentang perbedaan detail keduanya.

Perbedaan Jin dan Setan
Jin diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan,
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ , وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15)

Jin memiliki kesamaan dengan manusia dalam dua hal:

a. Jin memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu.

b. Jin mendapatkan beban perintah dan larangan syariat, sebagaimana mausia juga mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.

Baca juga: MMA dan UFC tidak sama loh, berikut perbedaannya

Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat.

Perbedaan jin dan setan dapat dilihat dari sifatnya. Tidak semua jin membangkang, jahat, dan menggoda manusia untuk berbuat maksiat. Ada pula jin Muslim yang mengakui ke-Esaan Allah SWT dan sering memberikan nasihat kepada manusia.
Dijelaskan dalam jurnal Mereka yang Gaib; Antara Jin, Setan, Iblis dan Malaikat dalam Perspektif Al-Quran dan As-Sunnah oleh M. Ridha DS, jin makan, minum, menikah, dan memiliki keturunan layaknya manusia. Amal-amal mereka pun akan dihisab di akhirat kelak.

Sebaliknya, setan adalah makhluk yang selalu membangkang terhadap perintah Allah SWT. Dalam tafsir Ibnu Katsir, kata setan atau syaitan sendiri berarti segala sesuatu yang menyimpang dari tabiatnya berupa kejahatan, baik dari jenis manusia maupun jin.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (QS. Al-An’am: 112)

Kemudian perbedaan jin dengan mansuia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.

Makhluk ini dinamakan jin, karena memiliki sifat ijtinan (Arab: اجتنان), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Manusia tidak bisa melihat jin dan jin bisa melihat manusia. Allah berfirman,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)

Dari berbagai sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak