Meski mirip, Ular King Kobra dan Ular Sendok itu beda loh

Pulau Jawa ada dua jenis kobra. Yang pertama kobra jawa (Naja sputatrix). Yang kedua king kobra (Ophiophagus hannah). Itu seperti yang disampaikan Ketua Komunitas Pecinta Reptil dari SIOUX, Aji Rachmat dikutip detikNews.

"Dua ular itu beda spesies, tidak bisa disamakan," kata Aji, Selasa (10/12/2019).

Kobra jawa biasa disebut ular sendok atau ular kobra. Baik dalam bahasa Indonesia maupun beberapa bahasa daerah.

Sedangkan king kobra biasa disebut ular anang, ular lanang atau ular tedung. Berikut ini sederet perbedaan kobra dan king kobra.

1. Fisik

-Kobra
Ukuran dewasa mencapai panjang maksimal 1,5 meter.
Sisiknya kecil dan rapat hampir tanpa celah.
Warna kobra jawa beragam, dari hitam, cokelat hingga semi abu-abu.
Anak kobra punya corak lingkaran di leher, punggung, atau mata, namun menghilang saat dewasa.
Bila sedang waspada, tudung lehernya akan membentuk seperti sendok bundar.

-King kobra
Ular berbisa terpanjang di dunia. Panjang maksimal bisa sampai 6 meter.
Sisiknya tidak rapat, melainkan besar-besar dan mencolok.
Warna king kobra ada yang cokelat dan ada yang kehitaman.
Anak king kobra punya corak belang-belang melingkari sekujur tubuh, hampir seperti ular welang.
Bila sedang waspada, tudung lehernya akan mengembang memanjang sampai ke leher bawah, sehingga tak terlalu mirip sendok.

Lihat juga:

2. Perilaku

-Kobra
Menghindari bahaya, cenderung menjauhi manusia.
Memangsa tikus, ayam, katak dan binatang kecil.

-King kobra
Agresif, berani, mendekati dan mengejar musuh, kadang berani mengejar manusia.
Kanibal memakan ular lain.

3. Bisa ular

-Kobra
Menyemburkan bisa untuk mengusir musuh. Semprotannya mencapai 1-1,2 meter.
Bila terkena kulit yang terluka, itu sama efeknya dengan digigit langsung. Bila terkena mata manusia, bisa berakibat kebutaan. Penanganan kobra perlu mengenakan kacamata.

-King kobra
Tidak bisa menyemburkan bisa.
Meski demikian, bisa king Kobra lebih kuat ketimbang bisa kobra.

4. Habitat

-Kobra
Di Pulau Jawa, Bali dan kepulauan Nusa Tenggara.
Di tempat-tempat lembap, di perkotaan, di permukiman.

-King kobra
Di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau besar.
Di tempat-tempat kering, bukit kapur, seresah bambu.

5. Kandungan bisa ular

-Kobra
Bisa mengandung racun neurotoksin (racun pelumpuh saraf) dan hemotoksin (racun yang melumpuhkan sistem sirkulasi darah).
Bila tidak ditangani dengan benar, korban meninggal dalam 6 jam.

-King kobra
Bisa mengandung racun neurotoksin, hemotoksin, kardiotoksin (menyerang jantung), dan sitotoksin (merusak sel).
Bila tidak ditangani dengan benar, korban meninggal dalam waktu 20 menit hingga 2 jam.

6. Serum antibisa

-Kobra
Bio SAVE atau SABU (Serum Anti Bisa Ular) I produksi PT Bio Farma (Persero). Antivenom ini bisa menetralkan bisa ular tanah (Agkistrodon rhodostoma), ular welang (Bungarus fasciatus), dan ular kobra jawa (Naja sputatrix).

-King cobra
Belum diproduksi di Indonesia.

Sumber: Detik

Lihat juga:

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak